Ranjang Pasien RS Pratama Sebuku Jadi Sorotan DPRD Nunukan

oleh

Penulis: Castro | Editor: Senja

MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – DPRD Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) soroti ranjang pasien di Rumah Sakit (RS) Pratama Sebuku, karena tidak berlapis seprai.

Juru Bicara Badan Musyawarah DPRD Nunukan, Gad Khaleb mengatakan hasil monitoring anggota DPRD Nunukan yang dilakukan di RS Pratama Sebuku, perlu adanya peningkatan fasilitas untuk pasien rawat inap.

Utamanya ranjang pasien yang tidak berlapis seprai.

“Sesuai hasil monitoring anggota DPRD Nunukan ranjang pasien di Rumah Sakit Pratama Sebuku tidak ada seprainya. Bahkan kurangnya tingkat kebersihan di rumah sakit tersebut,” kata Gad Khaleb, Senin (06/05/2024).

Menurut Gad, kasur pasien yang tidak dilapisi seprai dapat berdampak buruk bagi kesehatan pasien.

Dia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan agar konsisten dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Sektor kesehatan harusnya tetap menjadi hal yang paling penting saat ini. Pemerintah daerah juga harus mengupayakan sarana dan prasarana pendukung kesehatan,” ucapnya.

Lanjut Gad,”Termasuk sumber daya manusia melalui penyediaan tenaga medis yang memadai. Sehingga adanya jaminan kesehatan bagi seluruh warga Kabupaten Nunukan,” tambahnya.

Tanggapan Dinas Kesehatan Nunukan

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Miskia mengaku sudah menanyakan mengenai ranjang RS Pratama Sebuku yang dikatakan tidak memiliki seprai.

“Bed (kasur) di RS Pratama Sebuku lebih dari 10. Begitu juga seprainya. Hanya saja saat monitoring anggota DPRD Nunukan ke rumah sakit itu, ada lima bed yang memang tidak ada pasiennya. Jadi kalau tidak ada pasiennya perawat tidak berikan seprai,” ujar Miskia.

Alasan pihak RS Pratama Sebuku tidak memberikan seprai ranjang bila tak ada pasien, lantaran sering disalahgunakan oleh keluarga pasien.

“Awalnya ranjang itu dipasang semua seprainya. Tapi pada saat dokter visite, pindah semua itu seprainya ke lantai dan dijadikan alas gelas berisi kopi oleh keluarga pasien,” tuturnya.

Tak hanya itu, Miskia juga beberkan tingkah beberapa keluarga pasien yang justru menjadikan seprai ranjang sebagai alas untuk duduk di lantai.

“Perawat di RS Pratama Sebuku sempat mendapati ranjang yang ditempati pasien tidak memiliki seprai. Saat ditanyakan kepada keluarga pasien, jawaban mereka seprainya dipakai alas duduk di lantai,” ungkap Miskia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *