Perusda Nunukan Kirim 50 Ton Rumput Laut ke Pinrang, Plt Direktur: Ini Demi Petani

oleh

Penulis:Fidelis | Editor:Castro

MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Setelah bertahun-tahun vakum, Perusahaan Daerah (Perusda) Nusa Serambi Persada (NSP) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) kembali menggeliat.

Gerak cepat dilakukan untuk menjawab keresahan para petani rumput laut yang selama ini kesulitan menjual hasil panennya dengan harga layak.dalam waktu singkat, Perusda Nunukan langsung merealisasikan pengiriman 50 ton rumput laut ke Perusda di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pengiriman ini merupakan hasil kerja sama antar dua pemerintah daerah yang diformalkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) dan dilanjutkan dalam skema Business to Business (B to B).Plt Direktur Perusda NSP, Abubakar Siddik, menyampaikan bahwa inisiatif ini lahir dari suara-suara petani rumput laut yang selama dua tahun terakhir merasa kehilangan daya tawar terhadap tengkulak.

“Niat kami lahir dari keresahan para petani. harga tak menentu. maka, suka tidak suka, Perusda ini harus didukung. Karena kami bagian dari masyarakat, dan ini untuk mereka,” kata Abubakar kepada MataKaltara.com, Rabu (23/07/2025),pagi.

Abubakar mengungkapkan bahwa pengiriman awal terdiri dari 30 ton rumput laut, disusul 20 ton lagi yang dikirim ke Pinrang.

“Ini langkah konkret. Dalam tempo sesingkat-singkatnya, kami buktikan bahwa Perusda bisa hadir untuk petani.tidak semua daerah punya potensi rumput laut seperti Nunukan. Ini yang harus disyukuri,” ucapnya.

Menurut dia, soal administrasi dan kelengkapan dokumen perusahaan akan diselesaikan bersama Pemkab Nunukan. fokus utama saat ini adalah memastikan petani mendapatkan akses pasar dan harga yang adil.”Ini demi petani,” tambahnya.

Harga rumput laut naik sementara itu, Manager Perusda NSP, Uddin, mengakui bahwa harga rumput laut di tingkat petani mengalami peningkatan sejak adanya kerja sama dengan Perusda Pinrang. Sebelumnya, harga hanya berkisar antara Rp9.000 hingga Rp10.000 per kilogram.

“Sekarang sudah naik Rp3.000-Rp4.000 per Kg. Ini bukan keajaiban, tapi hasil kerja kolektif.kami bersyukur dan terharu, karena hanya dalam waktu satu bulan pasca MoU, kita sudah bisa kirim perdana 50 ton,” ujar Uddin.

Ia menyebut, pengiriman tersebut dilakukan dalam bentuk Purchase Order (PO) dengan kos pengiriman Rp900 juta.dana pengadaan hingga biaya pengiriman ditanggung secara swadaya oleh internal Perusda.mengingat belum adanya penyertaan modal dari Pemkab Nunukan.

“Kami sudah keluarkan hampir Rp1 miliar dari kantong sendiri. Ini urunan kami di Perusda. Soal gaji, itu urusan nanti. Yang penting berbuat dulu. Ini kondisi darurat. Kalau kami tunggu aturan terlalu kaku, harga bisa jatuh lagi. Lalu siapa yang disalahkan?,” tutur Uddin.

Ia menambahkan, Perusda kini sudah berada di posisi strategis karena memegang harga langsung dari pabrik.ini artinya, petani bisa langsung terhubung dengan pasar akhir tanpa melalui banyak perantara.Pasar Sasar Malaysia dan Surabaya ke depan, Perusda NSP tidak ingin berhenti hanya pada kerja sama dengan Kabupaten Pinrang. Uddin menegaskan, pihaknya sedang membuka peluang ke beberapa wilayah lain seperti Surabaya dan bahkan pasar ekspor ke Malaysia.

“Kami ingin permintaan terus tumbuh.tapi kuncinya di kualitas.saya mengajak semua pihak, termasuk perusahaan dan petani, mari sama-sama jaga kualitas rumput laut kita.supaya pesanan berlanjut dan petani makin sejahtera,” ungkap Uddin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *