Penulis:Fidelis | Editor:Castro
MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Fasilitator sekolah penggerak Dr. Ninik Kristiani didampingi Suwarno pengawas sekolah, melakukan kunjungan lapangan di SMA Katolik Frateran Santo Gabriel Nunukan,Kamis, 4 September 2025.
Kunjungan lapangan kali ini merupakan kunjungan kedua kalinya di SMA Katolik Frateran Santo Gabriel Nunukan setelah sebelumnya pernah berkunjung di tahun 2023 sebagai sekolah penggerak.
Pertemuan pertama di tahun 2023 membahas tentang “Penyusunan Perangkat Ajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka”. Pertemuan kedua tahun 2025 bimtek kurikulum merdeka ” Implementasi Penyusunan Perangkat Pembelajaran Mendalam”.
Ninik Kristiani pun juga menyampaikan sangat senang dan bangga bisa berdiskusi serta sharing, juga penyambutan yang begitu hangat dari segenap dewan guru SMP Katolik Frateran Santo Gabriel Nunukan dan SMA Katolik Frateran Santo Gabriel Nunukan.
Kegiatan diskusi berjalan begitu hangat, segenap dewan guru pun juga sangat antusias dalam proses diskusi tersebut, tidak sedikit guru-guru yang menyampaikan pertanyaan serta sharing terkait hal-hal yang terjadi di lapangan.
Fasilitator Nasional mengatakan tantangan untuk para guru dalam menerapkan konsep penyusunan perangkat pembelajaran mendalam.
” Tentu tantangannya dalam mengintegrasikan korveliunya yayasan ke dalam dimensi kelulusan pemerintah. Yayasan tentunya punya korveliu dan di pemerintah itu ada DPA kelulusan dan itu karakter.supaya tidak tumpah tindih di petakan dulu antara konveliunya,nilai -nilai kristiani yang ada di SMP katolik dan SMA Katolik itu yang di sandingkan dengan karakter yang di tetapkan oleh pemerintah.kalau di sekolah non katolik langsung DPA dari pemerintah,di terapkan dalam pembelajaran tapi karena yayasan punya korveliunya maka di petakan dulu dan di integrasikan.ini tantangan pertama sedangkan tantangan berikutnya di miendset,jadi kalau gurunya tidak mau berubah maka pendekatan pembelajaran apapun itu di sempurnakan dan di perbaiki juga tidak akan berdampak di kelas.”kata Ninik Kristiani kepada MataKaltara.com, Kamis (04/09/2025), siang.
Ninik Berharap guru harus menindaklanjuti dalam forum diskusi di sekolah namanya hari belajar guru,itu sudah ada peraturan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru menerbitkan Surat Edaran nomor 5684/MDM.B1/HK.04.00/2025 tentang Hari Belajar Guru.
Peran pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbudristek sangat penting mendukung guru dalam penyusunan dan implementasi perangkat pembelajaran mendalam.
” Ia betul,itu lewat pelatihan tetapi pelatihannya berjenjang dan pemerintah sudah menyiapkan.seperti yang saya lakukan saat ini bimtek, kebetulan saya narasumber nasional.narasumber nasional tugasnya melatih teman-teman narasumber yang ada di daerah salah satunya provinsi kalimantan utara,dan di provinsi Kalimantan utara punya narasumber juga untuk melatih fasilitator daerah.dan lewat fasilitator bisa melatih guru-guru yang menerima boskin,jadi pelatihan ini penganggarannya lewat dana boskin.kalau dulu ada namanya sekolah penggerak itu boskin,ini digunakan untuk pelatihan pembelajaran mendalam.sekolah itu menerima bos reguler dan boskin, boskin itu di antaranya untuk pembelajaran mendalam dan KKA dan pemerintah sudah siapkan di bulan mei sudah di bentuk” ujar Ninik.
“Guru bisa menyesuaikan kebutuhan murid,dan guru perlu memiliki pola pikir bertumbuh (Good Mindset). bagaimana prinsip pembelajaran yang berkesadaran atau main full,mining full,joy full atau menggembirakan.itu supaya digunakan sebagai prinsip guru mengajar dalam kelas,sehingga nanti murid-murid bisa memiliki pengalaman belajar untuk bisa memahami cara guru seperti apa pemahaman yang sudah bagus dan benar. Ini di aplikasikan bagaimana cara guru mendamping anak bisa mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki sampai anak itu memiliki regulasi diri itu namanya metafkopmisi ,itu memiliki pengalaman belajar yang namanya merefleksi pengalaman belajar mendalam” ungkap Ninik.