Penulis: Fidelis | Editor: Castro
MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Ketua DPRD Kabupaten Nunukan, Hj. Rachma Leppa Hafid, angkat bicara soal tudingan miring yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Dalam sesi wawancara usai memimpin Rapat Paripurna HUT ke-26 Kabupaten Nunukan, Minggu (12/10/2025), Rachma mengungkapkan isi hatinya terkait tuduhan dirinya sebagai “penipu ulung” oleh salah satu warganet.
“Saya sudah tiga periode memimpin DPRD Nunukan. Selama itu tidak pernah ada yang menyebut saya pembohong atau penipu. Terus terang, itu menyakitkan dan membekas di hati saya,” ujar Rachma kepada MataKaltara.com, minggu (12/10/2025) siang.
Tuduhan itu mencuat akibat ketidakhadirannya pada Paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Nunukan pada Maret 2025 lalu.
Namun, Rachma menegaskan bahwa ketidakhadiran tersebut memiliki alasan yang jelas dan tidak seharusnya dijadikan dasar untuk menyerangnya secara pribadi di media sosial.
Rachma menekankan bahwa kritik adalah hak masyarakat, namun ia berharap hal itu dilakukan secara beretika dan berdasarkan fakta.
“Kita ingin kritik yang membangun, bukan caci maki di medsos. Sudah kami laporkan ke pihak kepolisian, agar hal ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak,” tegasnya.
Di tengah polemik tersebut, Rachma tetap mengajak seluruh elemen daerah untuk bersatu membangun Nunukan.
Ia juga mengapresiasi pesan simbolik dari Bupati Nunukan Irwan Sabri, yang menggambarkan air sebagai lambang ketenangan dan adaptasi dalam menghadapi tantangan.
“Mari kita perkuat sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah. Hentikan perpecahan, fokus pada kemajuan bersama demi Nunukan yang lebih sejahtera,” tutupnya dengan penuh harap.