Basarnas Temukan Korban Terakhir MD Akibat Kapal Terbalik di Sebatik, Operasi SAR Resmi Ditutup

oleh

Penulis:Fidelis | Editor:Castro

MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Setelah tiga hari pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan korban terakhir dalam insiden kapal terbalik di Perairan Sebatik, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (22/07/2025).

Kepala Seksi Operasi Basarnas Tarakan, Dede Hariana, mengatakan bahwa korban atas nama Hasim bin Hatta (35) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia (MD) pada Selasa (22/07/2025) pukul 12.05 Wita.”Korban ditemukan sekitar 5,3 nautical mile dari lokasi kejadian awal pada koordinat 4° 9’24.96″N 117°58’40.20″E. Selanjutnya korban langsung dievakuasi ke RSUD Nunukan,” kata Dede Hariana kepada MataKaltara.com.

Sebelumnya, insiden kapal tenggelam terjadi pada Minggu (20/07/2025) sekitar pukul 12.00 Wita. Kapal yang mengangkut sembako dari Tawau, Malaysia menuju Sebatik, dihantam ombak besar di perairan Sebatik.

Sebelumnya, dari tiga penumpang, satu orang anak buah kapal (ABK) bernama Arifin berhasil selamat dan dievakuasi oleh Speedboat Sadewa. Sementara dua lainnya Hasim dan Rahmat sempat dilaporkan hilang.Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) langsung digelar sesaat setelah laporan diterima dari Pasintel Lanal Nunukan, pada pukul 13.45 Wita.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari 13 unsur, termasuk Pos SAR Nunukan, Lanal Nunukan, Marinir, Kopaska, Polairud, dan BPBD setempat, dikerahkan menyisir wilayah perairan Tanjung Aru dan sekitarnya.

“Korban Rahmat sudah lebih dulu ditemukan pada hari kedua pencarian. Dengan ditemukannya korban terakhir, maka operasi SAR resmi kami tutup hari ini pukul 12.15 Wita,” ucap Dede.

Dalam pelaksanaan operasi, tim SAR menggunakan berbagai perlengkapan seperti Rescue Boat, Rescue Car, perlengkapan medis, dan alat komunikasi. Beruntung, kondisi cuaca yang cerah berawan selama proses pencarian turut mendukung kelancaran operasi.Dede juga menyampaikan apresiasi atas keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat, dalam mendukung proses evakuasi.

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua unsur yang telah terlibat. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua akan pentingnya keselamatan pelayaran, terutama saat cuaca tidak menentu,” ungkap Dede.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *