Starlink Dihentikan, Disdik Nunukan Akui Program Bantuan Paket Internet di Sekolah Pelosok Segera Dilaunching

oleh

Penulis:Fidelis |Editor:Castro

MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Di tengah kabar layanan internet satelit Starlink tak lagi menerima pendaftaran baru di Indonesia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan tetap melanjutkan program digitalisasi pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Nunukan, Akhmad, mengaku belum mengetahui secara rinci soal kebijakan terbaru dari SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, yang menghentikan pendaftaran pengguna baru Starlink di tanah air karena kapasitas layanan disebut telah penuh.

“Saya baru dengar kabar itu. Tapi program bantuan paket Starlink di Nunukan tetap berjalan. Ini sangat mendukung proses belajar-mengajar, khususnya di wilayah 3T yang selama ini kesulitan akses internet,” ujar Akhmad kepada MataKaltara.com, Senin (21/07/2025), siang.

Menurut Akhmad, program ini merupakan bagian dari janji 100 hari kerja Bupati Nunukan, Irwan Sabri, untuk mendorong digitalisasi pendidikan.

Program bantuan paket Starlink tersebut mencakup empat komponen utama yaitu:

  1. Perangkat Starlink untuk koneksi internet satelit;
  2. Chromebook untuk pembelajaran digital;
  3. Genset bagi sekolah yang belum memiliki aliran listrik;
  4. Stapol (stasiun pengolah listrik) sebagai sumber energi alternatif.

“Semua sudah berjalan. Dalam waktu dekat kita akan launching secara online. Saya sudah minta agar program ini bisa diresmikan akhir Juli 2025,” ucapnya.

Total sasaran penerima bantuan paket Starlink ini sebanyak 70 Sekolah Dasar (SD) dan 17 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah blank spot atau sulit sinyal.

Akhmad juga menyebut program ini sangat membantu pelatihan guru serta pelaksanaan pembelajaran Daring, terutama di sekolah-sekolah terpencil yang sebelumnya tidak tersentuh jaringan internet.

Meski demikian, Akhmad menuturkan bahwa bantuan Starlink belum mampu menjangkau seluruh sekolah, terutama SD di pelosok yang jumlahnya cukup banyak.

“Kita tahu ini belum cukup. Tapi ini langkah awal yang strategis. Mudah-mudahan ke depan bisa terus bertambah dan menjangkau lebih banyak sekolah,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *