Penulis: Soni | Editor: Senja
MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Bupati Nunukan yang diwakili oleh, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta pariwisata (Disbudporapar), Abdul Halid membuka Festival Kuliner Tradisional Etnis, bertempat di GOR Dwikora Sei Sembilan, Rabu (31/07/2024).
Memasuki tempat acara tamu undangan disambut dengan gembira oleh keluarga besar Tionghoa yang menampilkan Barongsai, tarian tradisional yang kerap dipertunjukkan saat perayaan Imlek, tarian tradisional tersebut berasal dari Tiongkok dan biasanya ditarikan oleh dua orang yang mengenakan kostum menyerupai singa.
Even ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan Perayaan Hari Ulang tahun Kabupaten Nunukan ke-25.
Kadis Disbudporapar Abdul Halid berkata, tujuan dari kegiatan festival makanan tradisional ini untuk mempromosikan dan memperkenalkan kepada masyarakat makanan – makanan Tradisional Etnis yang ada di Nunukan, dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam pemanfaatan bahan makanan dari hutan yang bersifat alami, higienis dan sehat.
“Potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Nunukan telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai pendukung ketersediaan pangan. Beragam bahan baku tersebut diolah sedemikian rupa menjadi sebuah kuliner tradisional yang khas dan dapat dinikmati banyak orang sebagai wisata kuliner.” ujar Halid.
Menurutnya, festival ini merupakan salah satu upaya dalam memperkenalkan budaya dan adat istiadat yang beragam serta kekayaan alam yang luar biasa.
“Mari kita kembangkan kekayan alam, adat istiadat dan budaya kita agar tidak punah dan menjadi daya tarik wisatawan, sehingga meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat,” tuturnya.
Halid mengaku bangga dengan makanan-makanan tradisional yang sangat beragam dengan jenis yang luar biasa, yang terbuat dari bahan-bahan alami yang sudah turun temurun dari zaman nenek moyang yang sudah di konsumsi.
“Saya berharap kepada masyarakat Nunukan agar lebih mengenal lagi makanan-makanan tradisional yang ada di Nunukan,” jelasnya.
Ikut meramaikan event tersebut sebanyak sembilan etnis yang ada di Kabupaten Nunukan diantaranya, kerukunan keluarga besar Sulawesi Selatan, kerukunan keluarga besar Sulawesi Utara, kerukunan keluarga besar Mandar, Keluarga besar Etnis Tionghoa, kerukunan keluarga besar Dayak Lundayeh, Keluarga besar Etnis Tidung, Keluarga besar Etnis Jawa, dan Keluarga besar Etnis NTT.
Berbagai macam hidangan yang menyajikan makanan yang menggugah selera, mulai dari ikan masak mandar, bakso kampung, tak kalah enaknya dan unik yaitu kue-kue khas Tionghoa yang hanya ada pada saat perayaan Imlek.