Selamat Setelah 2 Hari Terapung di Laut, ABK Korban Kapal Tenggelam Dipulangkan Konsulat RI Tawau ke Nunukan

oleh

Penulis:Fidelis | Editor:Castro

MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Setelah selamat dari maut dan sempat terapung dua hari di laut menggunakan galon, Rahmat (29 tahun), seorang Anak Buah Kapal (ABK) asal Sebatik, akhirnya dipulangkan oleh Konsulat RI Tawau ke Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), pada Jumat (01/08/2025).

Rahmat merupakan satu dari tiga ABK kapal pengangkut Sembako bermuatan 250 pack gula yang tenggelam di perairan Pancang Putih, Tanjung Aru, Sebatik, pada Sabtu (19/07/2025), malam.

Kapal tersebut mengalami kerusakan mesin dan dihantam ombak hingga akhirnya tenggelam.

“Kami bersyukur Rahmat ditemukan dalam keadaan hidup setelah dua hari terombang-ambing di laut. Ini adalah keajaiban sekaligus pengingat pentingnya standar keselamatan pelayaran,” kata Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo, kepada MataKaltara.com, Sabtu (02/08/2025), siang.

Rahmat diselamatkan oleh seorang nelayan yang melintas di sekitar Batu Payung, perairan Sebatik, dan kemudian dirawat di Hospital Tawau selama sepekan sebelum dipindahkan ke shelter Konsulat RI Tawau.

Pemulangan Rahmat ke tanah air dilakukan secara resmi, diawali dengan penandatanganan dokumen serah terima antara Pejabat Protokol Konsuler I Konsulat RI Tawau, Calderon Dalimunthe, dan Wakapolsek Sebatik, Ipda Musnih, bertempat di Ruang Nusantara, Konsulat RI Tawau.

Konsulat juga menyerahkan data kesehatan dan surat rujukan medis dari Hospital Tawau kepada petugas kepolisian untuk perawatan lanjutan jika dibutuhkan di Nunukan.

“Peristiwa ini menjadi pelajaran. Jangan pernah berlayar tanpa alat keselamatan yang memadai seperti pelampung. Dan yang lebih penting, pelayaran lintas batas harus dilengkapi dokumen resmi dan izin berlayar dari instansi terkait,” ucap Aris.

Saat tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan menggunakan Ferry penumpang dari Tawau, Rahmat tampak dalam kondisi jauh lebih baik.

Wajahnya berseri, sesekali tersenyum, menandakan rasa lega dan bahagia bisa kembali ke keluarganya.

“Pemeriksaan kesehatan oleh tim klinik pratama Polres Nunukan menunjukkan kondisi vitalnya stabil. Suhu tubuh, tekanan darah, dan detak jantung normal,” ujarnya.

Setelah pemeriksaan, Rahmat resmi diserahkan kepada keluarganya oleh Wakapolsek Sebatik.Sebelumnya, kapal pengangkut gula dari Tawau itu dilaporkan tenggelam pada 19 Juli 2025 sekitar pukul 20.30 waktu Sabah.

“Semoga tidak ada lagi korban jiwa dalam pelayaran seperti ini. Keselamatan harus menjadi prioritas utama, baik dalam pelayaran resmi maupun lintas batas yang kerap dilakukan masyarakat di wilayah perbatasan,” tutur Aris.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *