Penulis: Castro | Editor: Fidelis
MATAKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Peredaran gelap narkoba masih menjadi ancaman serius di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), lantaran wilayah ini berada di perbatasan langsung dengan Malaysia.
Upaya pemberantasan pun terus digencarkan oleh aparat, termasuk dengan menindak tegas siapa pun yang terlibat, bahkan dari kalangan internal.
Ketua DPRD Kaltara, H. Achmad Djufrie, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, atas sikap tegasnya dalam membersihkan institusi kepolisian dari oknum yang terlibat penyalahgunaan narkoba.
“Saya angkat topi untuk Pak Kapolda. Ini bukti bahwa penegakan hukum di Kaltara tidak pandang bulu. Termasuk beberapa oknum polisi yang baru-baru ini ditangkap karena kasus narkoba,” kata H. Achmad Djufrie kepada MataKaltara.com, Senin (28/07/2025).
Ia menekankan bahwa persoalan narkoba tidak bisa dianggap sepele, karena dampaknya menyentuh masa depan generasi muda, ketahanan keluarga, dan keberlangsungan hidup masyarakat, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Perang melawan narkoba tidak cukup hanya dilakukan oleh polisi. Semua elemen harus terlibat, eksekutif, legislatif, yudikatif, tokoh masyarakat, hingga warga biasa. Ini tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Menurut Djufrie, komitmen Polda Kaltara selama ini sudah terbukti nyata. Penanganan kasus-kasus narkoba dilakukan sesuai prosedur dan hukum yang berlaku, bahkan Kapolda tak segan memberikan sanksi pemecatan terhadap anggota yang terlibat.
“Kaltara tidak boleh kalah oleh narkoba. Entah itu pelaku dari kalangan sipil, ASN, atau aparat, semua harus diberantas. Jangan beri ruang sedikit pun,” ucapnya.
Ia pun mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam menjaga Kaltara tetap aman, beriman, dan bermartabat.
“Boleh berbeda peran, partai, atau seragam, tapi semangat kita harus satu yaitu menyelamatkan Kaltara dari cengkeraman narkoba,” pungkasnya.
