Kadisdik Nunukan Tegaskan Hari Anak Harus Jadi Alarm Kolektif

oleh

Penulis:Fidelis | Editor:Castro

MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) Akhmad, menegaskan bahwa peringatan Hari Anak Nasional harus menjadi alarm kolektik untuk melindungi hak anak.

Menurutnya, peringatan Hari Anak Nasional tak boleh berhenti pada euforia seremonial atau gelaran lomba semata.

“Momentum hari anak ini harus menjadi alarm kolektif untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjamin hak-hak dasar anak, terutama hak atas perlindungan dan pendidikan,” kata Akhmad kepada MataKaltara.com, Minggu (03/08/2025), siang.

Selain itu, Akhmad katakan bahwa tantangan pemenuhan hak anak kini makin kompleks. Mulai dari persoalan akses pendidikan di wilayah terpencil, kekerasan terhadap anak, hingga kesenjangan digital.

Sehingga dibutuhkan tanggung jawab kolektif dari semua pihak, bukan hanya pemerintah.

“Momentum Hari Anak Nasional bukan hanya soal lomba-lomba atau acara puncak seperti hari ini. Lebih dari itu, ini soal kesungguhan kita semua orang tua, guru, pemerintah, bahkan masyarakat dalam melindungi anak-anak dan memastikan hak-haknya terpenuhi,” ucapnya.

Akhmad menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Pendidikan terus memperkuat infrastruktur dan program pendukung hak anak, termasuk hak atas pendidikan.

Ia menyebut program pemerintah daerah ke depan telah dirancang untuk menjawab kebutuhan anak-anak di sektor pendidikan.

“Kita punya program baju sekolah gratis yang disalurkan secara merata, pengadaan Starlink untuk wilayah tanpa jaringan internet, dan upaya memperluas akses pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA,” ujarnya.

Penerapan teknologi Starlink, kata Akhmad, adalah bukti bahwa pemerintah hadir menjawab hambatan geografis dan konektivitas yang selama ini membatasi ruang belajar anak-anak di pelosok Nunukan.

Sekolah Harus Nyaman, Bukan Menekan Dalam pesannya kepada para guru dan tenaga pendidik, Akhmad menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan ramah anak.

“Anak-anak akan lebih mudah berkembang jika merasa diterima, dilindungi, dan diberi ruang untuk belajar tanpa tekanan. Ini bukan hanya tugas guru, tapi juga seluruh elemen masyarakat,” tuturnya.

Ia berharap peringatan Hari Anak Nasional menjadi pengingat rutin bahwa masa depan daerah, bahkan bangsa, ditentukan oleh bagaimana anak-anak hari ini dibesarkan dan dilindungi.

“Kalau kita abai hari ini, jangan harap ada generasi kuat di masa depan,” ungkap Akhmad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *