Dari Sekretaris Lurah hingga Komandan Damkar, Rachmaji Sukirno Menutup Pengabdian dengan Senyum Penuh Kehangatan

oleh

Penulis:Fidelis | Editor:Castro

MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Matahari pagi baru saja naik di langit Nunukan, Sabtu (30/08/2025). Di halaman Markas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan, suasana terasa berbeda.

Bukan karena bunyi sirene tanda bahaya, melainkan karena sebuah apel khusus yang penuh haru yakni pelepasan masa purna tugas Kepala Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Nunukan, Rachmaji Sukirno.

Sejak awal, nuansa kekeluargaan begitu kental. Para pegawai, baik PNS, PPPK, maupun honorer, berdiri rapi dengan wajah yang sulit menyembunyikan rasa haru.

Mereka menyaksikan pemimpin yang selama enam tahun terakhir menjadi nahkoda Damkar, kini berpamitan dengan cara sederhana namun penuh makna.

“Sekitar enam tahun bekerja sama, tentu ada kekurangan dan kekhilafan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Rachmaji dalam sambutannya.

Suaranya tenang, sesekali terdengar bergetar, seolah menahan luapan emosi.Ia juga berpesan agar apa yang telah dibangun bersama selama menjadi komandan Damkar tetap dijaga.

“Semoga di tahun-tahun mendatang armada mobil pemadam kebakaran bisa ditambah lagi. Dan tolong, sarana prasarana yang ada saat ini dirawat dengan baik,” ujar Rachmaji Sukirno.

Perjalanan Panjang Seorang Abdi Negara

Kisah pengabdian Rachmaji Sukirno bukanlah cerita singkat. Rachmaji merupakan lulusan D3 dari Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) tahun 1989.

Selanjutnya dia menempuh S1 di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) dengan Jurusan Keuangan.Lulus dari IIP tahun 1995, Rachmaji menyelasaikan S2 di Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.

Tahun 1999, ia mendapat penugasan pertama sebagai Sekretaris Lurah di Tanjung Palas Hulu, Kabupaten Bulungan.

Dari sana, roda perjalanan kariernya terus berputar, mengantarkannya ke berbagai posisi strategis.Pada tahun 2014, ia dipercaya menjadi Kepala Satpol PP Kabupaten Nunukan, lalu pada 2016 berpindah sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Nunukan.

Dua tahun berselang, amanah baru datang dengan jabatan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan.

Sejak September 2019, hingga akhirnya menutup pengabdiannya tahun ini, ia menjadi Kepala Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Nunukan.

“Setiap jabatan punya tantangan masing-masing, tapi intinya sama yakni bagaimana kita bisa hadir untuk masyarakat,” tutur Rachmaji kepada MataKaltara.com seusai apel.

Tidak heran, momen perpisahan ini terasa hangat sekaligus berat. Banyak pegawai yang mengaku kehilangan, namun juga bangga karena pernah menjadi bagian dari perjalanan seorang birokrat yang bersahaja.

Meski memasuki masa pensiun, Rachmaji menegaskan satu hal yakni silaturahmi tidak boleh putus.

Di balik jabatan dan seragam dinas, Rachmaji katakan bahwa yang terpenting dari sebuah perjalanan panjang bukanlah posisi terakhir yang diduduki, melainkan hubungan baik yang diwariskan.

“Kapan pun mau datang ke rumah, pintu selalu terbuka,” ungkapnya sembari tersenyum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *