PWI Nunukan Dorong Literasi dan Kemandirian Informasi Desa

oleh

Penulis: Taslee | Editor: Babas

Artikel oleh: Ketua PWI Nunukan Taslee.

Organisasi profesi wartawan di Kabupaten Nunukan telah menetapkan Pelatihan Literasi dan Wartawan Desa (PLWD) 2024, sebagai salah satu program unggulan tahun ini.

Tentu saja diikuti beberapa program lainnya sebagai bentuk kontribusi organisasi terhadap masyarakat ramai.

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Nunukan berdiri secara resmi tanggal 4 Desember 2023.

Organisasi ini tidak hanya berperan sebagai wadah berhimpunnya profesi wartawan di wilayah perbatasan, melainkan diberi tanggungjawab sebagai motor penggerak edukasi sesuai yang termaktub dalam UU Pokok Pers Nomor 40 Tahun 1999.

PLWD 2024 dicetus sebagai upaya menjawab tantangan kebutuhan informasi di tingkat desa.

Saat ini, perkembangan teknologi dan inovasi digital multiplatform memudahkan seluruh lini pelayanan publik mengelola informasi secara mandiri.

Sepesifik pada desa, saat ini tidak sedikit pemerintahan desa memiliki wadah informasi seperti website, sosial media official maupun channel visual yang memuat ragam informasi seputar desa.

Perkembangan ini dipandang PWI sebagai celah masuk memberikan kontribusi. Jajaran pengurus PWI termotivasi untuk membantu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) desa untuk mengelola informasi secara mandiri.

PLWD 2024 kemudian memilih 4 materi dasar untuk melatih SDM-SDM desa. Diantaranya, pengenalan dasar-dasar jurnalistik, teknik penulisan berita, digitalisasi media dan fotografi.

Materi dasar diatas diharapkan mampu melengkapi kebutuhan awal ketika ingin memulai mengolah informasi desa pada tahap permulaan.

SDM desa, pasca PLWD 2024, setidaknya mampu menyajikan informasi yang layak dan terverifikasi sebelum disalurkan melalui platform yang dimiliki desa.

Tidak hanya informasi dalam bentuk berita, SDM desa juga diberikan pembekalan awal terkait penyajian informasi melalui foto dan media video.

Sebagai program perdana yang dikerjakan PWI Nunukan tahun ini, terdapat 4 desa yang menjadi target. Yakni Desa Sei Nyamuk, Desa Tanjung Karang, Desa Sei Pancang dan Desa Aji Kuning.

Empat desa tersebut menjadi representasi dari kecamatan yang berbeda-beda.Jumlah peserta yang diutus desa dalam mengikuti kegiatan ini cukup menggembirakan.

Tiap desa sedikitnya mengutus 50 hingga 60 peserta. Selain itu, PLWD 2024 secara bersamaan menyelipkan semangat pengembangan literasi di wilayah perbatasan.

Pilihan ini diambil PWI sebagai jawaban atas masih rendahnya peringkat literasi Indonesia di tingkat global.

Jika berkaca pada sejumlah data, peringkat literasi Indonesia menurut UIS 2021, negara kita masih berada di peringkat ke-100 dari 208 negara dengan literasi mencapai 95,44 persen.

Data lainnya yakni UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan yakni hanya 0,001 persen. Lalu menurut Harbuknas 2022, Indonesia berada di peringkat ke-62 dari 70 Negara.

Apakah situasi ini dapat diubah melalui PLWD 2024?PLWD 2024 bukan tentang mengubah. Program ini lebih kepada memulai, menjaga dan mendorong semangat serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi. Belajar dan bertumbuh bersama merupakan semangat gotong royong bangsa ini sejak lama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *