Penulis: Castro | Editor: Hadni
MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) di sektor pendidikan dan kesehatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Hal itu terlihat dalam capaian makro pembangunan yang terdiri dari indeks pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, gini rasio, dan angka kemiskinan.
Indeks pembangunan manusia (IPM) sejak 2016 hingga tahun 2023 juga mengalami peningkatan, yang semula sebesar 64,35 persen menjadi 68,43 persen di tahun 2023 atau daam kategori sedang.
Adapun komponen pembentuk IPM yakni sektor pendidikan, kesehatan, dan sektor perekonomian.
Bupati Nunukan Asmin Laura mengatakan pelayanan pendidikan terus dibangun dan ditingkatkan selama 8 tahun menjabat.
“Sarana TK/ Paud hingga 2023 sudah mencapai 44 unit, sekolah dasar/ Madrasah Ibtidaiyah 133 unit, dan SMP/MTs di tahun 2023 telah mencapai 57 unit,” kata Asmin Laura kepada Matakaltara.com, Selasa (15/10/2024), pagi.
Rasio guru terhadap murid sekolah pendidikan dasar Kabupaten Nunukan cenderung meningkat dan mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan.
Laura mengaku pada 2019, rasio guru terhadap murid sekolah dasar meningkat dari 585 per 10.000 murid menjadi 918 per 10.000 murid di tahun 2020.
“Rasio ketersediaan guru terhadap jumlah murid jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) dalam rentang 5 tahun terakhir telah melebihi rasio ideal yakni sebesar 1 dibanding 14,” ucapnya.
Selanjutnya bidang kesehatan dengan angka harapan hidup sebesar 71,25 persen di tahun 2017 naik menjadi 71,42 persen di tahun 2023.
Menurut Laura, capaian kinerja di bidang kesehatan ditandai dengan menurunnya angka kematian ibu dari 196,2 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 64,68 per 100.000 kelahiran hidup.
“Kalau penurunan prevalensi stunting dari 27,1 persen menjadi 15,8 persen di tahun 2023. Di tahun 2017, Kabupaten Nunukan memiliki 1 rumah sakit dengan komitmen yang tinggi dan keinginan untuk terus meningkatkan dan mendekatkan pelayanan,” ujarnya.
Hingga 2023 kita memiliki 4 rumah sakit yang telah terakreditasi Paripurna yakni RSUD Nunukan, Rumah Sakit Pratama Sebuku, Rumah Sakit Pratama Sebatik, dan Rumah Sakit Pratama Krayan.
Sementara itu, untuk Puskesmas di Kabupaten Nunukan hingga 2023 telah berjumlah 19 unit dari sebelumnya 16 unit pada 8 tahun yang lalu.
Laura katakan bahwa dirinya memastikan pelayanan kesehatan sudah menyentuh hingga ke pelosok daerah.
“Sebanyak 14 Puskesmas diantaranya saat ini telah terakreditasi Paripurna, 3 utama dan 1 madya. Tahun 2023 hingga 2024 pemerintah daerah sudah relokasi Puskesmas Atap dan penambahan pembangunan Puskesmas baru di Krayan Tengah. Begitu juga Puskesmas Pembantu hingga saat ini sudah berjumlah 95 unit dari 73 unit di tahun 2016,” tuturnya.
Peningkatan Jumlah Nakes
Selain sarana dan prasarana, selama 8 tahun terakhir, pemerintah daerah telah meningkatkan jumlah tenaga kesehatan (Nakes).
Dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi pada tahun 2023 telah mencapai 123 orang. Tenaga keperawatan meningkat hingga 464 orang dari semula berjumlah 211 pada tahun 2016.
Sementara itu tenaga kebidanan hingga 2023 berjumlah 330 orang. Meningkat dari 94 orang di tahun 2016.
“Pemerintah daerah terus berupaya agar jangkauan pelayanan BPJS Kesehatan terus meluas cakupannya. Begitu juga program ambulance udara dan ambulance sungai yang digulirkan dalam rangka memudahkan masyarakat akses layanan kesehatan. Ambulance udara mulai 2020 hingga 2024 lokusnya 5 kecamatan di Krayan,” ungkapnya.
Berbagai penghargaan diterima Pemerintah Kabupaten Nunukan yakni Universal Health Coverage (UHC) award dari Wakil Presiden RI atas capaian lebih dari 95 persen penduduk terlindungi jaminan kesehatan nasional.
Lalu Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI sebagai bentuk pengakuan atas upaya Pemerintah Kabupaten Nunukan bersama pihak terkait.
Dalam kurun waktu 2017 hingga 2023, Kabupaten Nunukan juga menerima penghargaan sebagai kabupaten sehat dengan predikat Swasti Saba Padapa, Swasti Saba Wiwerda, dan Swasti Saba Wistara.