KPU Nunukan Tetapkan DPT Pilkada 2024 153.204 Pemilih

oleh

Penulis: Castro | Editor: Senja

MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – KPU Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), tetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilkada Nunukan 2024 sebanyak 153.204 pemilih.

Sebelumnya KPU Nunukan, menetapkan rekapitulasi DPS (daftar pemilih sementara) sebanyak 152.653 pemilih.

Hal itu disampaikan oleh Komisioner KPU Nunukan, Divisi Hukum dan Pengawasan, Dedi.

“Selama 10 hari tanggapan masyarakat termasuk Bawaslu terhadap DPS yang sebelumnya kami tetapkan, akhirnya KPU Nunukan menetapkan DPT 153.204 pemilih. Jumlah TPS (tempat pemungutan suara) sebanyak 504 TPS,” kata Dedi, Sabtu (21/09/2024).

Untuk jumlah pemilih laki-laki sebanyak 80.526 pemilih dan pemilih perempuan 72.678 pemilih.

Menurut Dedi, penambahan data pemilih pada DPT Nunukan, lantaran banyak penduduk dari luar daerah yang melakukan pindah datang.

“Kemarin banyak data pemilih yang masuk ternyata ada data asalnya. Misalnya ada warga Sulawesi Selatan pindah ke Nunukan. Begitu kami masukan datanya jadi data ganda. Makanya kemarin ada analisa data ganda baik itu per kelurahan, per kecamatan dalam Kabupaten Nunukan,” ucapnya.

Lebih lanjut Dedi katakan bahwa saat KPU Nunukan menganalisa data ganda per kabupaten se-Indonesia, banyak ditemukan pemilih baru yang memiliki data ganda di daerah asalnya.

“Termasuk analisa data ganda per kabupaten dalam Kaltara. Terakhir itu kami analisa data ganda per kabupaten se-Indonesia. Kami banyak temukan pemilih baru dan ternyata datanya ganda di daerah asalnya. Sehingga daerah asalnya itu melakukan TMS (tidak memenuhi syarat) terhadap data ganda dan menjadi pemilih baru untuk Nunukan,” ujarnya.

Selain itu, Dedi mengaku penambahan data pemilih, karena banyak pemilih pemula yang tahun ini sudah berusia 17 tahun.

Sementara itu, Dedi menjelaskan bahwa data 4.763 e-KTP milik PMI (pekerja migran Indonesia) yang beralamat di Kantor BP2MI Nunukan, sudah dihapus.

“Data PMI yang diperoleh Bawaslu Nunukan sudah kami hapus setelah kami koordinasi ke BP3MI, ternyata tidak ada orangnya di Nunukan. Artinya mereka bekerja di luar negeri,” ungkap Dedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *