Penulis: Aaron Blenda Helan | Editor: Senja
MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Direktur Utama (Dirut) RSUD Nunukan, dr Dulman berkunjung ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bahas kesejahteraan dokter di pelosok perbatasan.
Kunjungan Dirut RSUD Nunukan pada Februari 2024 lalu disambut oleh Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan, Kemenkes RI.
dr Dulman mengatakan kunjungan tersebut untuk membahas kesejahteraan dokter spesialis dan sub spesialis di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
“Maksud kunjungan kami saat itu agar ada program dari Kemenkes RI yang menopang kesejahteraan dokter-dokter spesialis dan sub spesialis di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan,” kata dr Dulman.
Lebih lanjut dr Dulman menjelaskan kesejahteraan dokter yang dimaksud dengan cara memberikan insentif tambahan bagi dokter yang mengabdi di DTPK.
“Tenaga kesehatan kita memang sangat minim di perbatasan terutama dokter spesialis daerah DTPK,” tambah dr Dulman.
Sementara itu, Direktur Pembinaan dan Pengawasan Kesehatan, Kemenkes RI Kementrian, dr Zubaedah Elvia, mengaku bahwa mereka memiliki program untuk kesejahteraan dokter spesialis yang ada di DTPK.
Program kesejahteraan yang dimaksudnya seperti pemberian insentif tambahan untuk para dokter di wilayah DTPK.
“Program pemberian insentif itu gagasan bapak Menteri Kesehatan dan kami seluruh dokter yang ada di DPTK ini mengapresiasi gebrakan dari bapak Menteri Kesehatan melalui Dirjen Pembinaan dan Pengawasan,” ucap dr Zubaedah Elvia.
Apalagi kata dr Zubaedah, tugas dan tanggung jawab dokter di daerah perbatasan terbilang berat.
Adanya program tersebut dia berharap tidak ada lagi dokter-dokter mutasi ke kota.
Bahkan dia berharap tidak ada lagi dokter yang mengundurkan diri untuk mencari rumah sakit di kota-kota besar.
“Masyarakat di perbatasan membutuhkan dokter spesialis untuk penanganan kasus-kasus penyakit yang ada di masyarakat,” ungkapnya.
