Penulis: Aaron Blenda Helan | Editor: Senja
MATAKALTARA.COM, NUNUKAN – Pengunjung RSUD Nunukan dan pengguna jalan keluhkan tempat parkir kendaraan yang semula di dalam pagar, kini dipindahkan ke luar.
Seorang pengunjung RSUD Nunukan, Iwan mengatakan belum lama ini dia diarahkan satpam rumah sakit untuk memarkir mobilnya di luar pagar saat mengantar keluarganya ke UGD.
Arahan satpam tersebut membuatnya harus mencari tempat parkiran di luar pagar yang masih kosong, lantaran dipadati kendaraan sepeda motor.
Iwan menyayangkan sepeda motor yang diparkir di luar rumah sakit posisinya semerawut sehingga menyulitkan akses jalan kendaraan lain.
“Saya baru tahu tempat parkirnya RSUD sudah dipindahkan ke luar. Okelah mungkin rumah sakit punya pertimbangan kenapa dipindahkan ke luar. Tapi di luar pun penuh sepeda motor bahkan semerawut. Mau tidak mau saya harus putar lagi,” kata Iwan.
Lanjut Iwan,”Saya harus cari parkiran sementara saya juga bawa keluarga yang sakit,” tambahnya.
Keluhan serupa disampaikan oleh Wanda, warga yang tinggal tak jauh dari RSUD Nunukan. Wanda yang setiap harinya melewati jalanan depan RSUD Nunukan dengan mobilnya, mengaku terganggu sejak parkiran dipindahkan ke luar.
“Kalau berangkat kerja pagi itu susahnya kita lewat karena motor diparkir sembarangan. Terpaksa saya harus mundur dan mutar jauh lewat jalan lain,” ucapnya.
Dia meminta kepada manajemen RSUD Nunukan untuk menata parkiran sepeda motor dan mobil dengan baik.
“Kalaupun harus parkir di luar coba ditata dengan baik jadi tidak menganggu pengguna jalan atau pengunjung rumah sakit,” ujar Wanda.
Tanggapan Dirut RSUD Nunukan Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Nunukan, dr Dulman menyampaikan manajemen rumah sakit punya sejumlah pertimbangan mengapa parkir kendaraan di pindah ke luar pagar.
“Manajemen rumah sakit sepakat agar parkiran sepeda motor dipindah ke luar. Kalau mobil bisa di dalam sepanjang masih ada parkiran yang kosong. Selama ini motor pengunjung rumah sakit yang parkir di dalam semerawut sekali,” tuturnya.
Menurut dr Dulman, parkiran motor yang semerawut menganggu aktivitas pasien termasuk mobil ambulance yang keluar masuk membawa pasien darurat.
“Motor itu sering sekali diparkir di depan UGD, akses jalan masuk poli, dan depan kamar bersalin. Sudah begitu kunci leher. Beberapa kasus itu pasien pasca operasi yang harus kontrol di poli klinik jadi terhambat. Pasien yang menuju poli klinik terpaksa harus lewat jalan lain,” ungkapnya.
Dia meminta masyarakat untuk memaklumi rumah sakit yang lebih mengedepankan pelayanan terhadap pasien.
“Bagaimana kalau pasien darurat yang butuh pertolongan segera seperti pemberian oksigen dan sebagainya. Kami sudah beberapa kali ingatkan kepada pengunjung yang parkir kendaraan di dalam tapi sepertinya tidak diindahkan,” imbuh dr Dulman.
dr Dulman menyarankan agar ketika parkiran di luar pagar rumah sakit penuh, pengunjung lain dapat memarkir kendaraannya di belakang RSUD. Untuk menata parkir kendaraan di luar pagar rumah sakit, dr Dulman katakan telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Nunukan.
“Di belakang rumah sakit itu tempat parkir kendaraan karyawan. Pengunjung lain juga bisa parkir di belakang kalau di depan sudah penuh. Di depan poli jiwa itu ratusan motor bisa diparkir di situ. Tapi parkirnya satu sisi saja. parkir motor. Lancar saja itu sebenarnya lalu lalang,” pungkasnya.